inspiratif

David dan Perjalanan Membangun Hairum Dari Tekad Kecil Menjadi Usaha Besar

David Suryana tidak pernah menyangka bahwa langkah kecilnya di sebuah ruang sewa berukuran 2×3 meter akan menjadi awal dari lahirnya Hairum. Sebuah merek produk perawatan rambut alami yang kini mulai mendapatkan perhatian luas dari anak muda dan ibu-ibu muda urban. Perjalanan inspiratif ini bukan hanya kisah sukses bisnis, tetapi juga cerminan dari kegigihan, kreativitas, dan komitmen terhadap kualitas.

Awal Mula yang Sederhana

Hairum lahir dari proses panjang yang David mulai karena keprihatinannya terhadap maraknya produk perawatan rambut berbahan kimia. Sebagai seseorang yang pernah mengalami kerusakan rambut akibat penggunaan produk instan, David mulai meracik bahan-bahan alami di rumahnya sendiri. Siapa sangka, eksperimen sederhana itu menjadi fondasi kuat bagi usaha yang kini berkembang pesat di berbagai kota besar di Indonesia.

David memulai semuanya saat masih bekerja sebagai staf pemasaran di sebuah perusahaan kosmetik. Ia kerap mendengar keluhan konsumen soal rambut rontok, ketombe, hingga rambut patah akibat produk berbahan keras. “Saya berpikir, kenapa tidak mencoba membuat produk yang lebih aman, lebih alami, dan tetap terjangkau?” ujar David dalam wawancara dengan tim redaksi SerambiKabar.

Dari situ, lahirlah gagasan Hairum. Nama “Hairum” sendiri merupakan gabungan dari kata hair dan rumah, yang bermakna perawatan rambut alami dari rumah. Ia mulai meracik minyak kelapa, lidah buaya, dan kemiri menjadi hair serum, lalu mengemasnya dalam botol kecil dan menjualnya melalui media sosial.

Tanpa modal besar dan tanpa tim profesional, David mengandalkan hasil tabungan pribadi dan dukungan dari beberapa teman dekat. Ia juga aktif mengikuti komunitas UMKM dan pelatihan kewirausahaan untuk memperluas wawasan serta jaringan.

Tantangan di Awal Jalan

Seperti kebanyakan pelaku UMKM, David menghadapi berbagai tantangan, mulai dari keterbatasan alat produksi, keterbatasan distribusi, hingga sulitnya memperoleh legalitas produk. Namun, semangat pantang menyerah membawanya untuk terus belajar dan beradaptasi. “Pernah saya tidur hanya dua jam semalam karena harus mengurus produksi dan pengemasan sendiri,” kisahnya.

Produk Hairum sempat diragukan karena tidak memiliki izin edar BPOM pada awal peluncurannya. Hal itu sempat menjadi batu sandungan bagi David. Namun, alih-alih menyerah, ia memutuskan untuk berkonsultasi langsung dengan dinas terkait, melengkapi persyaratan, dan memastikan produknya lolos uji keamanan. Hasilnya, Hairum berhasil mendapatkan izin edar dalam waktu kurang dari enam bulan setelah resmi dipasarkan.

Momen Titik Balik

Momen penting terjadi saat Hairum mendapatkan sorotan di sebuah acara pameran produk UMKM lokal yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah. Produk perawatan rambut alami buatan David mendapatkan pujian dari banyak pihak karena menggunakan bahan lokal seperti minyak kelapa murni dari Sulawesi dan kemiri dari Maluku.

Setelah pameran tersebut, Hairum mulai mendapatkan perhatian dari distributor lokal dan marketplace besar. Penjualan meningkat hingga 300 persen dalam kurun waktu tiga bulan. Bahkan, Hairum mulai merambah pasar ekspor kecil-kecilan ke Malaysia dan Singapura.

“Ini bukan keajaiban, tapi buah dari konsistensi,” ucap David. Menurutnya, setiap pelaku usaha harus memiliki nilai yang jelas, bukan hanya sekadar menjual produk, tetapi juga menawarkan manfaat dan solusi nyata bagi konsumen.

Mengedepankan Keaslian dan Kearifan Lokal

Salah satu nilai lebih Hairum terletak pada komitmen terhadap keaslian bahan alami dan penguatan kearifan lokal. David menggandeng petani kemiri dan pengrajin minyak kelapa dari desa-desa untuk menyediakan bahan baku berkualitas tinggi. Dengan sistem kemitraan, Hairum tidak hanya memberdayakan pelaku usaha kecil, tetapi juga menjaga ketertelusuran bahan.

“Kami percaya produk yang baik dimulai dari proses yang baik,” ujarnya. Filosofi ini menjadi dasar dalam setiap tahapan produksi Hairum, dari pemilihan bahan baku, proses pengolahan, hingga pengemasan.

Hairum juga aktif mengedukasi masyarakat melalui media sosial dan kanal YouTube milik mereka, tentang pentingnya merawat rambut secara alami dan menghindari bahan-bahan berbahaya. Konten edukatif ini menjadi salah satu strategi pemasaran yang memperkuat citra merek.

Masa Depan Hairum

Kini, Hairum memiliki lebih dari 30 karyawan tetap, dua fasilitas produksi skala menengah, serta jaringan reseller di 10 kota besar Indonesia. Produk-produknya mencakup serum rambut, masker rambut, shampo organik, hingga minyak perawatan kulit kepala.

David juga mulai menggagas rencana membangun pusat pelatihan wirausaha berbasis kecantikan alami, sebagai bentuk kontribusi sosial bagi generasi muda. Ia ingin agar Hairum menjadi contoh nyata bahwa bisnis bisa berjalan seiring dengan nilai sosial dan keberlanjutan lingkungan.

Bagi David, Hairum bukan sekadar merek, tetapi misi hidup. Ia berharap semakin banyak anak muda yang terinspirasi untuk membangun usaha dengan kejujuran, inovasi, dan kesungguhan.

“Selama kita percaya dan terus berjalan, jalan itu akan terbuka sendiri,” tutupnya.

Penutup

Kisah David dalam membangun Hairum menjadi bukti bahwa ketekunan, inovasi, dan kepedulian terhadap kualitas bisa membawa sebuah usaha kecil menuju kesuksesan besar. Dari hanya sebuah ide sederhana di ruang sempit, Hairum kini menjadi brand lokal yang menjanjikan, tidak hanya secara bisnis, tetapi juga dalam memberi manfaat sosial dan lingkungan.

Baca juga berita seputar tokoh inspiratif lainnya hangatin.my.id
Sumber inspirasi lain bisa ditemukan di Serambikabar.my.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *