Cita Rasa Khas Sate Lilit Bali
Kalau kamu pernah berkunjung ke Bali, pasti sudah tak asing lagi dengan sate lilit. Sate ini bukan sekadar makanan, tapi juga bagian dari budaya dan tradisi masyarakat Bali. Perpaduan bumbu rempah khas Pulau Dewata dan cara pengolahannya yang unik membuat setiap gigitan terasa istimewa.
Bukan seperti sate pada umumnya yang ditusuk dengan lidi atau bambu tipis, sate lilit menggunakan batang serai atau batang bambu pipih. Daging yang digunakan juga bukan sembarangan. Biasanya masyarakat Bali memilih daging ikan tenggiri, ayam, atau babi, lalu melumatkannya dan mencampurnya dengan berbagai bumbu khas Bali.
Satu hal yang membuat cita rasa sate lilit begitu khas adalah bumbu basa gede. Bumbu ini terdiri dari berbagai rempah seperti kunyit, jahe, lengkuas, bawang merah, bawang putih, ketumbar, terasi, dan cabai. Saat kamu mencicipinya, rasa gurih, pedas, dan aroma harum langsung menyeruak dan memanjakan lidah.
Resep Tradisional Sate Lilit Khas Bali

Resep tradisional sate lilit khas Bali diwariskan secara turun-temurun oleh masyarakat Bali.
Bahan utama yang kamu butuhkan antara lain:
- 500 gram daging ikan tenggiri (bisa juga daging ayam atau babi)
- 1 butir kelapa parut kasar (yang agak muda)
- 2 batang serai (untuk tusukan)
- 3 lembar daun jeruk, buang tulangnya, iris halus
- 1 butir telur
- Garam dan gula secukupnya
Bumbu halus:
- 5 siung bawang merah
- 3 siung bawang putih
- 2 cm kunyit
- 1 cm jahe
- 1 cm lengkuas
- 2 butir kemiri sangrai
- 1 sendok teh ketumbar sangrai
- 1/2 sendok teh terasi
- 2 buah cabai merah besar
Setelah semua bahan siap, kamu bisa mulai mengolahnya. Pertama, haluskan semua bumbu, lalu campur dengan daging ikan yang sudah halus. Masukkan kelapa parut, daun jeruk, telur, garam, dan gula. Aduk sampai merata. Ambil adonan secukupnya dan lilitkan pada batang serai atau tusuk sate pipih. Bakar di atas bara api sambil sesekali dibalik agar matang merata.
Hasil akhirnya akan sangat menggoda. Permukaan sate yang sedikit kecokelatan dan aroma serai yang berpadu dengan bumbu rempah membuat hidangan ini terasa sangat spesial.
Asal Usul Kuliner Sate Lilit Bali

Asal usul kuliner sate lilit Bali tidak bisa berpisah dari budaya dan upacara adat masyarakat Bali. Sate lilit sering kali hadir dalam berbagai upacara keagamaan dan perayaan penting. Dalam masyarakat Hindu Bali, makanan bukan hanya sekadar pemenuh kebutuhan jasmani, tetapi juga sarana persembahan kepada Sang Pencipta.
Sate lilit dipercaya sudah ada sejak zaman kerajaan Bali kuno. Saat itu, para juru masak kerajaan menciptakan variasi sate yang berbeda dari daerah lain, dengan cara melilitkan adonan daging pada batang serai agar menghasilkan aroma yang lebih harum dan rasa yang lebih nikmat. Tradisi ini terus berlanjut hingga kini, dan menjadi warisan kuliner yang sangat berharga bagi masyarakat Bali.
Tak heran kalau sate lilit kini menjadi ikon kuliner Bali. Setiap wisatawan yang datang selalu penasaran ingin mencicipinya, dan banyak juga yang mencoba membuatnya sendiri di rumah setelah kembali dari Bali.
Sate Lilit Bali Makanan Khas yang Melegenda
Sate lilit Bali makanan khas yang melegenda, bukan hanya karena rasanya yang enak, tapi juga karena keunikannya. Makanan ini tidak hanya disantap di rumah makan atau warung, tapi juga menjadi bagian dari identitas budaya Bali.
Banyak restoran dan hotel di Bali yang menyajikan sate lilit sebagai menu andalan. Bahkan di luar negeri, sate lilit mulai dikenal sebagai salah satu contoh kuliner autentik Indonesia. Kelezatan sate lilit juga berhasil memikat hati para chef internasional yang tertarik mempelajari masakan nusantara.
Generasi muda Bali pun ikut menjaga kelestarian sate lilit. Mereka terus mempelajari resep-resep dari orang tua dan kakek-nenek mereka, lalu memodifikasinya tanpa menghilangkan cita rasa aslinya. Beberapa bahkan mengemas sate lilit dalam bentuk modern agar lebih menarik bagi generasi sekarang, seperti sate lilit mini untuk camilan atau sate lilit frozen siap saji.
Baca juga artikel lainnya di hangatin.my.id dan sobatkabar.my.id